Friday, January 8, 2021

 

UPACARA DALAM RANGKA HAB KEMENAG

YANG KE 75

DI MIN2 TRENGGALEK

 

Pada hari Selasa,tanggal 05 januari 2021,di halaman sekolah MIN 2 Trenggalek,diadakan upacara HAB Kemenag yang ke 75.Upacara kali ini di ikuti oleh ASN dari kecamatan Karangan,Tugu,Suruh dan Pule.Dengan jumlah peserta sekitar 60 orang.

UntuK petugas Upacara semua dari MIN 2 Trenggalek.

Adapun petugas-petugas upacara:

1.Pembina Upacara : Kepala MIN 2 Trenggalek (Dr.Muhib Asrori)

2.Perwira Upacara : Sijito,M.Pd.I

3.Ajudan : Muhammad Anwar Royani

4.Komandan Upacara : Hartoyo,S.Pd.

5.Pengibar Bendera Merah Putih : 1.Indah Kusnawati Rokhana

                                                              2.Eva Yusni Aluci

                                                              3.Limay Rahmawati

6.Direjen :Anita Asrotul Laily

7.Protokol  : Anis Kurniawati,S.Pd.

8.Pembaca UUD 1945 : Tsamrotus Suriyah,S.Ag.

9.Pembaca : Siti Halimah

10.Pembaca : Ulin Nihayah

11.Pembaca Do’a : Mujono

12.Pelatih    : Andik Sulhani











Alhamdulillah .......Upacara HAB Kemenag berjalan dengan tertib dan lancar.


Selesai upacara dilanjutkan acara ramah tamah,yang cukup sederhana.Meskipun sederhana tapi sangat terkesan sekali.Inilah indahnya kebersamaan kita.






 




Friday, January 1, 2021

 

SUKA DUKA SEORANG GURU

            Pekerjaan dan profesi saya saat ini adalah seorang guru, yakni sebuah pekerjaan yang penuh pengorbanan dan perjuangan panjang untuk menggapainya. Pada awlanya alur sekolahku berada di luar reng seorang guru, yakni dari SD, MTsN, MAN, dan D2 PAI. Walaupun berangjat dari luar jalur seorang guru, Alhamdulillah D2 Pendidikan Agama Islam dapat aku selesaikan dengan lancar dan tepat waktu.

            Pada tahun 1997 aku mulai masuk program D2 PAI.Persyaratannya mengikuti program D2 PAI  tersebut harus mempunyai pengabdian menjadi seorang pendidik ( Sukwan ). Dengan syarat utama tersebut aku mengabdi menjadi seorang guru di lembaga pendidikan naungan LP Ma’arif yaitu MI Roudlotul Syarif yang berdomisili di Jatiprahu.. Pengabdian di madrasah tersebut aku jalani mulai tahun 1997, hal itu aku lakukan dengan penuh kesabaran, di tiap bulannya aku mendapat HR Rp. 30.000,00 itu pun kalau ada hari libur tidak diberikan. Dengan kenyataan seperti itu aku tidak gentar yang penting aku bisa menyelesaikan sekolahku dengan tuntas dan lancar, itulah prinsip dalam hidupku. Di madrasah ini pagi harinya aku mengajar RA dan siangnya mengajar di MI, rasanya senang sekali menghadapi anak – anak yang lucu, polos dan jujur yang membuatku selalu riang, happy dan santai.

            Alhamdulillah pada tahun 2000 aku selesai mengikuti program D2 PAI.selesai wisuda aku mendapat tawaran untuk sukwan diMI Plus Wali Songo.Tanpa berpikir panjang aku langsung menerimanya.Karena MI plus Wali Songo Trenggalek  sebuah lembaga yang langsung dibawah naungan Kantor Departemen Agama yang pastinya kedepannya lebih baik, bisa dikatakan lebih maju, karena lokasinya berada di kota yaitu sebelah timur alon – alon yang merupakan jantung kota Trenggalek. Di Mi Wali Songo posisi aku juga masih sebagai guru sukwan, tetapi pekerjaan tersebut tetap aku jalani dengan penuh keikhlasan dan perasaan yang selalu senang dan senang , sehingga tidak menjadikan beban berat pada diriku. Dimanapun saya mengajar saya akan tetap bersemangat dan berusaha melakukan hal yang terbaik.

            Pengabdianku di MI Wali Songo kurang lebih selama 5 tahun. Pada tahun 2005 ada pendaftaran CPNS.Waktu itu aku memilih jadi Guru Agama Islam SD karena peluangnya cukup banyak dibandingkan yang lain.Ada 30 pendaftar waktu itu,dan yang diambil 10.Alhamdulillah….ya Allah aku dapat terjaring CPNS.Antara percaya dan tidak saya bisa terjaring CPNS.Syukur yang tak terkira saya panjatkan kehadirat Allahu Robbi.Pasrah kehadirat Allah telah membuahkan hasil yang indah.Allahu Akbar.Sungguh saya tidak membayangkan sama sekali akan ikut pemberkasan CPNS.

         Setelah pemberkasan saya masih tetap mengajar di MI Plus Wali Songo.Hatiku pun dag dig dug menunggu datangnya SK.Akhirnya yang aku tunggu tunggu pun datang,aku mendapat undangan penerimaan SK.Panas dingin badanku menunggu giliranku dipanggil untuk menerima SK.Tiba giliranku dipanggil menerima SK,tanganku bergetar menerima amplop coklat yang berisi SK penempatan.Kubuka amplop coklatku,kubaca dan kubaca disitu tertuliskan mendapat tugas sebagai guruAgama Islam,di SD Islam Jombok,yang berada diwilayah Kecamatan Pule,Kab.Trenggalek.Denagan jarak tempuh kuang lebih 25 km dari rumah.

             Sebuah tempat yang belum pernah aku tahu.Alhamdulillah ……ya Allah dari 10 orang temanku yang mendapatkan SK di Kec.Pule,aku mendapatkan tempat yang paling dekat sendiri.Menjadi seorang guru di pedesaan merupakan karunia dari Allah yang pantas kita syukuri.Mengapa demikian? Pertama,tidak semua orang mau menjadi guru di pedesaan yang notabene jauh dari keramaian dan pusat informasi,Kedua,menjadi guru di pedesaan harus bisa membaur dengan masyarakat sekitar.

            Hari pertama saya di SD Islam Jombok,Pule penuh dengan kenangan.Dimana saya masuk kelas demi kelas untuk perkenalan,muridmya rata-rata dibawah 10 siswa tiap kelas.Pada awalnya belum terbiasa mengahadapi siswa di pedesaan amat sangat jauh berbeda dengan murid-murid di kota.Baik dari cara berpakaian,berbicara,dan sopan santun amat sangat jauh berbeda.T.ak terasa hari berganti hari,bulan berganganti bulan,tahun berganti tahun.Dua tahun sudah di SD Islam Jombok,Pule.

           Pada bulan Juli 2007 saya mendapat SK mutasi ke MIM Jombok,yang lokasinya lebih dalam lagi.Aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru.Alhamdulillah di MIM Jombok ini muridnya lebih banyak diandingkan di SD Islam.Pada tahun 2011 aku mencoba mengajukan mutasi ke daerah dataran,tapi belum berhasil.dengan penuh sabar aku jalani perjalanan hidupku ini,aku yakin suatu saat pasti aku bisa bergeser.Alhamdulillah di tahun 2017 aku mendapat SK mutasi di MIN 2 Trenggalek.

            Propesi guru itu sangat meneyenangkan. Walaupun terkadang ada duka tetapi tentu saja ada banyak sukanya. Kita bisa mengajar dan mendidik para generasi penerus yang insyalloh akan menjadi ladang amal kita, tugas seorang guru sangat mulia bahkan mendapat sebutan pahlawan tanpa jasa. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru dituntut untuk dapat memahami dan mendidik peserta didiknya dengan baik. Karena dengan memahami masing-masing karakteristik peserta didik guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

            Telah dituliskan di atas bahwa menjadi seorang guru tidak semua menyenangkan tetapi ada juga dukanya. Jika guru tersebut mempunyai niat yang ikhlas untuk menularkan ilmu yang dimilikinya, maka ia akan banyak sukanya daripada dukanya. Tugas seorang gurur sebenarnya sangat berat, karena menjadi sorotan masyarakat. Bertindak salah sedikit maka akan mempunyai efek yang besar. Berhasil atau tidaknya peserta didik juga tergantung dari seorang pendidik. Menjadi seorang gruru haruslah mempunyai pedoman dicontoh dan di tiru serta di jadikan cermin oleh peserta didiknya, atau lebih luwesnya jadilah guru yang bisa di gugu dan di tiru oleh semua peserta didiknya.

            Menjadi duka seorang guru juga jika peserta didiknya tidak lulus dan tidak memenuhi standart kelulusan, maka guru tersebut merasa sedih karena ia tidak bisa mendidiknya dengan baik, walaupun tidak 100% kelulusan peserta didik ditentukan dari seorang guru. Jika pesreta didik tersbut lulus bahkan mencapai prestasi yang baik, bukan Cuma peserta didik dan orang tua yang senang, tetapi guru yang mendidiknya juga senang dan bangga. Dan betapa senangnya hati seorang gurur jika peserta didik yang sudah lulus ( alumni ) masih mengingat dan menegurnya ketika bertemu, bahkan mengikut apa-apa saja yang disampaikan dulu semasa menjadi peserta didiknya ternyata berguna dan bermanfaat bagi kesuksesannya. Semakin sukses atau ( berhasil ) seorang peserta didik ketika berada di masyarakat, maka semakin senang seorang guru yang telah mendidiknya.

            Dengan semua suka dukaku menjadi seorang guru yang telah aku alami selama ini, mudah mudahan semua alumni MIM Jombok  dapat berguna bagi nusa, bangsa, dan agama yang sekalugus menjadi panutan suri tauladan untuk masyarakat, khususnya di lingkungan MIM Jombok  dalam segala tindakan dan perbuatan sehari hari. Amin... yarobbal Alamin.

                                                                                    Ditulis oleh      : Nurkhayati, S.Pd.I

 
Lisence by Mohib Asrori | Copright | 2020